Jumat, 25 Maret 2011


MEMINTA MAAF JIKA KITA BERSALAH

                Pada suatu hari, ketika Nabi Sulaiman A.S. tengah berbaring, ada seekor semut berjalan didadanya. Kemudian ia ambil semut itu dan dilempar jauh.

                Dengan marah, semut itu berkata, “Wahai Nabi Allah, mengapa kamu lemparkan aku dengan begitu keras? Apakah kamu lupa bahwa pada hari kiamat nanti kamu akan berdiri di hadapan Pencipta segala kerajaan, yaitu Tuhannya langit dan bumi, yang Maha Adil, yang mengambil hak  orang yang dizalimi dari orang yang menzaliminya?”
                Mendengar kata-kata semut itu, Nabi Sulaiman A.S. pingsan. Setelah siuman, ia pandangi si semut dan berkata kepadanya, Maafkanlah sikap zalimku terhadapmu  tadi.”

                Si semut menjawab, Aku akan memaafkan perbuatanmu tadi dengan tiga syarat. “Mendengar perkataa si semut, Nabi Sulaiman A.S. berkata, “Sebutkanlah ketiga persyaratanmu tersebut!”

                Si semut berkata, syarat yang pertama adalah, jangan kamu tolak orang yang meminta kepadamu. Sesungguhnya orang yang meminta kepadamu adalah sedang meminta karunia Allah, maka jangan sampai kamu cegah karunia Allah kepada makhluk-Nya.

                Sedangkan syarat yang kedua adalah, jangan tertawa berlebih-lebihan sehingga kamu terlena dengan dunia dan menyangka bahwa kamu telah menjalani semua tugasmu dengan baik di dunia ini, sehingga hatimu menjadi keras, sedangkan kamu telah dimuliakan oleh Allah dengan diberikan kerajaan yang besar ini.

                Sedangkan syarat yang ketiga adalah, jangan sampai kedudukanmu ini menghalangimu untuk menolong orang yang meminta pertolonganmu.

                Mendengar persyaratan semut itu, Nabi Sulaiman A.S. berkata, “Insya Allah, semua persyaratanmu itu akan aku jalani. Maka si semut berkata, “Jika begitu aku telah memaafkanmu.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar