Jumat, 25 Maret 2011

MERASA DIAWASI OLEH ALLAH

               Pada suatu hari, Abdullah bin Umar r.a. dan sahabatnya pergi ke pasar untuk membeli barang yang di perlukan. Sesampainya di pasar, mereka mencari tempAt untuk makan. Ketika itu lewat di depan mereka seorang anak kecil penggembala kambing. Kemudian Abdullah r.a. memanggil anak penggembala itu untuk makan bersama mereka. Anak gembala itu berkata, “Terima kasih, akan tetapi saya sedang berpuasa. “Mendengar itu, Abdullah r.a. memandang anak gembala itu dengan kagum dan berkata, “Hai anak gembala, dihari yang panas seperti ini engkau berpuasa sambil menggembala kambing pula?
     
             “Anak itu menjawab, “Tuan, api neraka itu lebih panas lagi. “Abdullah r.a. berkata, “Kamu benar, anak gembala.

                Kemudian Abdullah r.a. meminta kepada anak itu untuk menjual satu kambingnya kepada mereka. Tapi anak gembala itu menjawab, “Kambing-kambing ini bukan milik saya, tapi milik majikan saya.”
                
                Abdullah bin Umar r.a. ingin menguj sifat amanah dan keimanan anak gembala tersebut. Maka ia berkata, “Kamu bisa menjual satu dari kambing itu. Lalu uang hasil penjualanny bisa kamu belikan apa saja yang kamu butuhkan. Selanjutnya, katakan kepada majikanmu bahwa serigala telah memakan kambing itu. Apalagi majikanmu tidak melihatmu, tentu dia akan percaya dengan perkataanmu.  Bagaimana kamu setuju?”
               
               Mendengar perkataan Abdullah r.a. anak gembala itu menangis dan berkata, “Walaupun majikan saya tidak melihat perbuatan saya, tetapi Allah melihat dan mengetahui apa yang saya kerjakan. Semoga Allah memaafkan tuan.
                 
               DIMANAKAH ALLAH?” Dan anak tersebut teruuuuuuuuus menerus mengulang perkataannya itu sambil MENANGIS, “DIMANAKAH ALLAH? …..DIMANAKAH ALLAH?”
                
              Maka Abdullah bin Umar r.a. pun menangis mendengarnya, sambil mengikuti perkataan si penggembala tersebut, DIMANAKAH ALLAH?”
                
               Kemudian Abdullah bin Umar r.a. membeli anak gembala itu dan kambing-kambingnya dari tuannya dan membebaskannya dari perbudakan. Setelah itu, ia menghadiahkan seluruh kambing itu kepada si anak gembala, sebagai balasan atas sifat amanah dan keimanannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar